moulddni0 – Mantan kepala Dana Moneter Internasional (IMF), Rodrigo Rato, dijatuhi hukuman lebih dari empat tahun penjara oleh Pengadilan Madrid, Spanyol, atas kasus penyalahgunaan pajak, pencucian uang, dan korupsi. Pengadilan menyatakan Rato bersalah atas tiga pelanggaran terhadap Departemen Keuangan, satu pelanggaran pencucian uang, dan satu pelanggaran korupsi antar individu.
Rato, yang pernah menjabat sebagai ketua IMF dari 2004 hingga 2007 dan Bankia antara 2010 dan 2012, telah membantah melakukan kesalahan selama penyelidikan yang telah berlangsung selama sembilan tahun ini. Setelah persidangan selama setahun, pengadilan memvonis Rato atas tiga tuduhan pelanggaran terhadap otoritas pajak Spanyol, serta korupsi yang melibatkan individu di luar sektor publik, dan pencucian uang.
Pengadilan menjatuhkan hukuman empat tahun, sembilan bulan, dan satu hari penjara. Namun, karena keputusan ini dapat digugat melalui banding di Mahkamah Agung, Rato tidak perlu menjalani hukuman penjara untuk saat ini hingga ada putusan akhir15. Selain hukuman penjara, Rato juga diperintahkan untuk membayar denda lebih dari 2 juta euro (sekitar Rp 33,7 miliar) serta 568.413 euro kepada otoritas pajak.
Rato sebelumnya telah menghabiskan dua tahun di penjara atas kasus penggelapan terpisah selama masa jabatannya sebagai ketua Bankia medusa88 link alternatif. Dia juga pernah menjabat sebagai menteri ekonomi dan wakil perdana menteri dalam pemerintahan Partai Rakyat (PP) Spanyol yang konservatif di bawah pimpinan Jose Maria Aznar antara tahun 1996 dan 2004.
Kasus ini bermula dari penyalahgunaan kartu kredit perusahaan untuk pengeluaran pribadi antara tahun 2010 dan 2012, yang mengakibatkan krisis ekonomi parah di Spanyol dan memicu kemarahan publik. Pemerintah kemudian menghabiskan 22 miliar euro untuk menyelamatkan Bankia yang bangkrut.
Dalam persidangan, jaksa menuduh Rato menipu kantor pajak Spanyol dan mengantongi hingga 8,5 juta euro dari uangnya sendiri antara tahun 2005 dan 2015. Hakim memutuskan Rato bersalah atas “tiga pelanggaran terhadap Kementerian Keuangan, satu pelanggaran pencucian uang, dan satu pelanggaran suap antar individu”.
Rato juga pernah dibebaskan dalam persidangan penipuan terpisah atas pencatatan Bankia pada tahun 2012. Namun, skandal Bankia terungkap di tengah krisis ekonomi parah yang menyebabkan banyak orang mengalami kesulitan keuangan, yang memicu kemarahan di Spanyol.
Hukuman ini menandai babak baru dalam upaya penegakan hukum terhadap korupsi di kalangan elit Spanyol. Rato, yang merupakan salah satu tokoh terkemuka di Partai Rakyat (PP), kini menghadapi konsekuensi hukum atas tindakan korupsinya selama menjabat sebagai pemimpin di berbagai institusi keuangan.
Dengan hukuman ini, diharapkan ada efek jera bagi pejabat publik dan elit politik lainnya untuk tidak terlibat dalam praktik korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan. Kasus Rato menjadi salah satu contoh nyata bahwa hukum akan mengejar mereka yang terlibat dalam tindakan korupsi, tidak peduli seberapa tinggi posisi mereka.